Perbedaan Metagenesis Tumbuhan Paku dan Lumut – Materi Biologi Kelas 10
Elo tau kan kalau tumbuhan paku dan lumut itu termasuk dalam tumbuhan peralihan? Nah, hal tersebut ada hubungannya dengan proses reproduksinya yang bisa terjadi dengan cara haploid dan diploid atau bisa dikenal dengan haplodiplontik. Caranya dengan metagenesis tumbuhan paku dan lumut yang akan dijelaskan di artikel ini.
Tantangan bagi tanaman yang berada di darat adalah mengalami kekeringan dan UV berlebih. Nah, ketika suatu tanaman berada pada keadaan tersebut, maka fase diploidnya akan lebih dominan dibandingkan dengan fase haploidnya.
Loh, apa yang dimaksud dengan haploid dan diploid?
Menonton: Perbedaan Metagenesis Tumbuhan Paku dan Lumut – Materi Biologi Kelas 10
Jadi gini, makhluk hidup terdiri dari berbagai sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel. Di dalam inti sel ada yang namanya kromosom. Bentuk kromosom kan kurang lebih seperti ini ya.
Contents
Apa Itu Metagenesis?
Oke, kita udah punya tabungan istilah mengenai haploid dan diploid. Sekarang balik lagi ke skema tumbuhan di darat dan di perairan. Perhatikan skema di bawah ini!
Meskipun kedua tumbuhan ini sama-sama melakukan metagenesis, tapi keduanya memiliki perbedaan selama prosesnya. Apa aja sih perbedaan metagenesis lumut dan paku?
- Pada tumbuhan lumut, proses gametofitnya lebih lama dan dominan dibandingkan dengan sporofit. Gametofitnyalah yang akan mendukung kehidupan sporofit.
- Sebaliknya, pada tumbuhan paku, proses sporofit lebih dominan daripada gametofit. Jadi, gametofit hanya untuk mendukung kehidupan awal bagi sporofit.
- Tumbuhan paku merupakan hasil pertemuan dua sel kelamin dari tumbuhan itu sendiri. Sedangkan pada tumbuhan lumut merupakan hasil perkembangan spora secara pembelahan meiosis.
- Tumbuhan paku menghasilkan spora dalam bentuk dan ukuran yang berbeda (mikrospora dan makrospora). Sedangkan lumut nggak menghasilkan spora yang berbeda.
- Spora dari tumbuhan paku akan bergerak hogroskopik hingga kotak spora pecah dan menyebar dengan bantuan angin. Sedangkan lumut akan berkembang secara aseksual dengan membentuk tunas dan fragmen talus.
Skema metagenesis lumut dan paku bisa elo lihat pada gambar di bawah ini.

Contoh Soal Metagenesis Tumbuhan Paku dan Lumut
Gimana, udah paham kan sama uraian di atas? Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo setelah membaca uraian di atas, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi.
Contoh Soal 1
Pada metagenesis tumbuhan, yang menghasilkan sel sperma dan ovum adalah ….
a. Sporofit
b. Gametofit
c. Sporofit dan gametofit bersamaan
d. Sporofit dan gametofit bergantian
e. Tidak ada jawaban yang benar
Jawab: b. Gametofit
Pembahasan: Dari namanya aja udah jelas ya, kalau “gamet” itu sel kelamin dan “fito” atau “phyto” artinya tumbuhan. Gametofit ini menghasilkan pollen dan ovula yang setara dengan sperma dan ovum pada hewan.
Contoh Soal 2
Berikut ini merupakan pernyataan yang salah terkait perbandingan antara gamet dan spora, yaitu ….
a. Spora dihasilkan oleh sporofit, sedangkan gamet dihasilkan oleh gametofit
b. Spora bersifat multiseluler, sedangkan gamet bersifat uniseluler
c. Gamet memiliki dua bentuk sel yang berbeda, sedangkan spora nggak
d. Baik spora dan gamet sama-sama bersifat haploid
e. Gamet dan spora dihasilkan pada fase metagenesis yang berbeda
Jawab: b. Spora bersifat multiseluler, sedangkan gamet bersifat uniseluler
Pembahasan: Baik spora dan gamet sama-sama merupakan sel tunggal reproduktif yang digunakan untuk berkembangbiak. Bedanya, pada spora nggak ada jenis kelamin atau bentuk yang berbeda. Jadi, bisa dibilang bahwa spora itu relatif sama semua.
*****
Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang metagenesis tumbuhan paku dan lumut? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Nomortogelhariini menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Nomortogelhariini sebelumnya, ya!
Baca Juga: Karakteristik Bioma Beserta Jenis dan Contohnya – Materi Biologi Kelas 10
Diposting oleh: nomortogelhariini.net
Kategori: Pendidikan